
MANADO – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Bank SulutGo digelar begitu meriah di Graha Bumi Beringan Kota Manado, Selasa (07/06/22) malam.
Tahun ini BSG yang akrab dikenal dengan istilah ‘torang pe bank’ mengangkat tema ‘Digitalisasi Untuk Pemulihan Ekonomi’.

61 tahun sudah BSG berkiprah dalam pelayanan dan inovasi untuk melayani masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang ada di Sulut dan Gorontalo.
Ketua Panitia Hut ke 61 BSG Noldy Patrick Dandel dalam laporannya menyampaikan puji syukur kepada TYME Torang pe bank bisa mencapai usia 61 tahun. Pada tahun ini panitia mengangkat tema Digitalisasi Untuk Pemulihan Ekonomi.

“BSG sebagai perusahaan kebanggaan Sulut dan Gorontalo menjadi pelopor pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 melalui transformasi bisnis digital,” ucap Dandel.
Kata Dandel, dalam memperingati Hut ke 61 BSG berbagai ragam kegiatan lomba yang telah dilaksanakan untuk memeriahkan dan untuk kebersamaan karyawati, keluarga bahkan seluruh stakeholder BSG.

Adapun kegiatan dan lomba-lomba diantaranya Open Tournament Badminton, IG Reels Competition, Open Tournament Volley Ball, Tour the North Sulawesi dan Open Tournament Golf.
“Atas nama Panitia Hut ke-61 BSG kami mengucapkan banyak terima-kasih atas bantuan dan partisipasi dari Komisaris dan Dewan Komisaris, pemimpin divisi dan seluruh pemimpin cabang dan cabang pembantu serta karyawan BSG yang tersebar di Sulut, Gorontalo, Jakarta, Surabaya dan Malang,” pungkasnya.
Sementara itu Dirut BSG Revino Maudy Pepah dalam sambutannya mengatakan BSG memantapkan citra sebagai bank pilihan masyarakat Sulut dan Gorontalo yang menjadi pelopor pemulihan ekonomi pasca pandemi covid 19 melalui transformasi digital.
BSG sudah berusia 61 tahun, tentunya ini bukan waktu yang pendek, ini adalah usia yang sudah cukup lama untuk sebuah perusahaan, BSG sudah ditempah oleh berbagai tantangan dalam mempertahankan eksistensinya.
“Di usia yang ke 61 tahun ini banyak pekerjaan yang harus kita lakukan antara lain bagaimana melanjutkan pemenuhan modal, bagaimana memperbaiki kualitas kredibilitas dan bagaimana melakukan transformasi bisnis digital serta meningkatkan struktur kompetensi,” terang Pepah.
Untuk itu, kata Dandel dalam digitalisasi pemulihan ekonomi ini dirinya mengharapkan tidak hanya sekedar formalitas tapi harus diwujudkan karena ini pekerjaan bersama.
“Model bisnis perbankan sudah berubah dari model bisnis konvensional menjadi model bisnis digital,” tandasnya. (denny)