Minsel – Kinerja Partai Golongan Karya (Golkar)Sulut menuai sorotan dari seorang mantan anggota DPR.RI yang juga kader Golkar yakni Adrian Tapada, menurutnya sejak dilantik oleh Ketua Umum Bapilu, ketua bapilu Sulut sampai saat ini tidak jelas program kerjanya padahal Bapilu sifatnya sangat strategis karena badan ini dibentuk dalam perencanaan perorganisasian dan pengendalian kegiatan partai Golkar untuk mememangkan partai Golkar di Sulut.
Kepada media ini lewat akun WA pribadinya yang di kirim pada Jumat (05/4/2019) yang lalu,dalam artikelnya mantan anggota DPR RI ini membeberkan apa yang sebenarnya terjadi pada Beringin Sulut.
“Dari hasil pengamatan saya dilapangan semua calon legislatif disemua tingkatan bekerja dan berjuang secara personal/individu tanpa suport secara kelembagaan dari partai kususnya dari ketua DPD 1 Golkar Sulut yakni Dr.Christiany E Paruntu SE (CEP),ironisnya ketua DPD1 Sulut CEP hanya sibuk memjual dan mengsosialisasikan figir anaknya AJP yang juga Caleg Anggota DPR RI No urut 4, walaupun dari satu sisi ketua DPD 1 adalah ketua Badan Pemenangan Pemilu ( Bapilu),secara kelembagaan harus bertanggung jawab terhadap pemenangan partai Golkar Sulut dengan kata lain DPD 1 tidak bekerja secara sistem, ada kesan bahwa terjadi proses pembiaran terhadap caleg yang lain bahkan ada kesan ada caleng yang diistimewakan kusus caleg nmr urut 4 ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/ Kota.”Ucap Adrian Tapada.
Lanjut dia “Hal ini tidak bisa dibiarkan untuk menghindari kesan bahwa ketua DPD 1(CEP)tidak mengedepankan kesetaraan caleg bahkan bisa diasumsikan bahwa ketua DPD 1 Pilih kasih,hal tersebut dapat dilihat dan dibuktikan melalii baliho – baliho yang dipasang, kegiatan – kegiatan sosial, dan kegiatan kerohanian yang dilakukan oleh ketua DPD 1.
Ada baiknya Bapilu Golkar Sulut untuk segerah mengadakan rapat dalam rangka mengevaluasi dan menyusun langkah – langkah strategis yang bisa memenangkan partai Golkar disemua tingkatan dan ketua DPD 1 harus turun ke daerah – daerah tidak hanya konsentrasi di satu daerah guna memberi semangat dan daya juang menghadapi pemilu yang tinggal menghitung hari, “jelas Adrian.
Lagi katanya,”masih segar di ingatan kita semua pelantikan bapilu Sulut beberapa waktu lalu ada pidato politik ketua DPD 1 Golkar Sulut dihadapan Ketua umum dan unsur DPP bahwa golkar Sulut mempunyai target kursi Ke DPR RI 2 kursi +, DPRD Probinsi sebelas kursi.Kita tunggu hasilnya pada 17 april 2019 karena itu janji politik ketua DPD 1 yang harus dibuktikan.Jika target tersebut tidak tercapai DPP bersama pengurus DPD 1 harus mengevaluasi kepemimpinan Ketua DPD 1 Golkar Sulut apalagi tahun ini akan ada Musyawarah daerah partai Golkar Sulut untuk memilih ketua DPD 1.Menjadi pengalaman dalam pilkada 2018, jadi cerminan kerja ketua DPD 1, sebap salah satu dasar diadakannya MUSDALUB 2017 adalah kegagalan dari ketua DPD 1 Sulut yang lalu.
Atas dasar itu, diadakanlah MUSDALUB hingga CEP terpilih mengambil alih kepemimpinan DPD 1 Sulut yang pada pidato awal di Musdalub Jakarta katanya menghadapi pilkada 2018, partai Golkar Sulut minimal bisa memenangkan pilkada di dua kabupaten /kota tapi kenyataan satupun partai golkar tidak dapat, walaupun sudah berkwalisi dengan partai lain.”Terang Tapada.
Menurut Adrian Tapada pada pilkada 2018 ketua DPD 1 Sulut tidak serius untuk memenangkan Golkar,buktinya di pilkada Bolmut dan Minahasa terjadi pembiaran oleh ketua DPD 1 Karena tidak pernah turun berkampanye.Pilkada 2018 ada beberapa calon yang punya peluang untuk memenangkan pilkada di beberapa kabupaten/kota tetapi tidak di Rekomendasikan oleh ketua DPD 1, bahkan terindikasi tersandra dengan partai lain.
Diahir tulisannya Adrian Tapada memaparkan Hal lain terkait dengan beberapa pengurus dan kader Golkar di tingkat kabupaten/kota,sejak bulan februari 2019. “Saya banyak di telepon oleh beberapa kader dibeberapa kabupaten/kota menanyakan kwalitas dari caleg DPR RI nomr urut 4 Adrian Jopie Paruntu, karena menurut mereka salama sosialisasi tidak bisa menyampaikan visi misi dan program kerjannya, saya hanya menyampaikan bahwa sebenarnya dalam proses seleksi DCS di DPP, Ketua DPP Pemenamgan pemilu Sulut, Gorontalo,(Bapak EB),sudah menolak AJP terkait kwalitasnya dan pembonotannya tapi ibunya (CEP) sebagai ketua DPD 1 Sulut melakukan pendekatan ke DPP sehingga anaknya (AJP)di akomodir masuk ke dalam daftar calon sementara (DCS).Saya menghimbau kepada mereka hal itu tidak lagi di pertanyakan karena tinggal beberapa bulan Pemilu dilaksanakan konsentrasi saja meraihvsuara Golkar sebanyak banyaknya dan kalian mempunyai hak pilihan masing – masing dari 6 caleg DPR RI Partai Golkar yaitu:
1.Dr.Jerry Sambuaga
2.Dr.Imelda Rodonuwu
3.Marhani Pua
4.Adrian Jopie Paruntu
5.DJ lantik Mokodompit
6.Hermin Katamsi Gagana,” Pungkas Adrian Tapada.
Sampai berita ini diterbitkan media ini belum bisa mengkonfirmasi kepada ketua umum DPD 1 Partai Golkar Sulut karena padatnya jadwal kegiatan sang ketua.
(Hezky)