Harga Kopra Anjlok, Sangkoy: Jika Aspirasi Diabaikan Kami Siap Demo

Roby Sangkoy bersama para Pembawa aspirasi rakyat, masyarakat petani kelapa Minahasa Selatan

 

 

MINSEL– Harga Kopra anjlok, petani Kopra di Minahasa Selatan mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Minahasa Selatan (DPRD Minsel) terletak di Desa Teep kecamatan Amurang Barat, Selasa (20/3/18).

 

Kehadiran para petani kopra di ‘gedung putih’ Teep ini, untuk menyampaikan aspirasi terkait anjloknya harga kopra hingga menyentuh harga 500-an/Kg.

 

Mewakili para petani kopra hadir Roby Sangkoy, yang juga sebagai anggota dewan Minsel, Jerry Bokau, dan Charles Tumbuan, serta dikawal oleh Sampel Kasenda mewakili LSM, dan hadir juga mahasiswa fakultas pertanian Unsrat, yang ikut bersama dalam menyampaikan aspirasi ini, kehadiran petani kopra di DPRD Minsel diterima oleh salah satu anggota DPRD Komisi satu yakni Djen Lamia.

Baca juga:  SMP Negeri Empat Amurang Barat Butuh Penambahan Fasilitas ruang belajar

 

Dihadapan anggota dewan Komisi satu perwakilan terkait harga kopra anjlok, petani kopra menyampaikan agar Dewan Minsel segera memanggil para perusahaan-perusahaan pembeli kopra di Minahasa Selatan, untuk duduk lakukan dengar pendapat dengan para petani kopra (kelapa), dengan difasilitasi oleh Anggota Dewan.

 

“Disini kita menyampaikan hal tersebut agar, kita mengetahui penyebab anjloknya harga kopra saat ini, yang sampai menyentuh harga 5800/Kg,” kata Robby Sangkoy mewakili petani kopra.

 

Jerry Bokau yang hadir mewakili petani kopra, sekaligus juga Ketua Apdesi Minsel, menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh Robby Sangkoy, bahwa aspirasi ini harus secepatnya ditindak-lanjuti oleh anggota dewan, karena ini menyangkut kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani kelapa.

Baca juga:  Berikan Penghormatan Terakhir, Pers Minsel Hadiri Ibadah Pemakaman Ferdinand Kaligis

 

Sangkoy menginginkan agar secepatnya aspirasi para petani segera ditindak lanjuti, “Kalau bisa seminggu ini sejak penyampaian aspirasi ini, Dewan segera memanggil para pengusaha pembeli kopra, untuk duduk bersama dengan para petani kopra, agar didapat kejelasan, kalau tidak kami akan melakukan unjuk rasa dengan masa yang besar,” ujar Rosa panggilan familiar Robby Sangkoy.

 

Sementara itu Djen Lamia yang menerima aspirasi ini, mengatakan akan segera melaporkan kepada ketua komsi satu selaku yang berwenang dalam hal ini karena menyangkut perdagangan, serta melaporka kepada pimpinan dewan.

 

“Namun kita akan berkoordinasi lintas komisi, karena ini menyangkut kesejahteraan masyarakat yang sangat berpengaruh pada roda perekonomian,” tukas Lamia.  (Hezky)