
MANADO – Pemkot Manado melalui Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Dispardu) mengeluarkan surat edaran berbentuk himbauan kepada pelaku atau pemilik usaha tempat hiburan agar menghormati hari besar keagamaan seperti Nyepi, Puasa Ramadhan, dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 serta memperhatikan jam operasional.
Surat Edaran dengan nomor D.13/PAR/159/2023 tersebut dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Esther T.J. Mamangkey, SE, MM. Surat ini tidak memberikan pembatasan, tetapi imbauan.
Kata Mamangkey, kebijakan pemerintahan AARS melalui Disparbud ini merupakan dukungan terhadap geliat ekonomi yang baru berangsur pulih, baik sektor tenaga kerja, pendapatan daerah, sera terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat pasca pemberlakuan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPPKM) pada 31 Desember 2022 lalu.
“Pembatasan jam operasional tempat usaha/hiburan akan berdampak kurang baik pada pendapatan tenaga kerja yang menggunakan sistem perhitungan upah/gaji berdasarkan jam kerja. Artinya berkurangnya jam kerja akan diikuti dengan kebijakan pengurangan upah,” kata Mamangkey.
Di pihak lain, sebagai kota yang berpredikat Kota Toleran, tingkat toleransi dan kerukunan umat beragama di Kota Manado memang telah menunjukkan kelasnya dan menjadi perekat utama bagi kehidupan sosial masyarakatnya, sehingga kebijakan imbauan dan perhatian terhadap jam operasional tempat usaha/hiburan dipandang dapat mendorong penghormatan terhadap hari besar keagamaan sekaligus perputaran ekonomi yang semakin baik.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado, Didi Mawa menambahkan sebagai bagian dari tugas pokok fungsi, dan tata kerja, instansinya akan terus memantau perkembangan kondisi tempat usaha/hiburan di Kota Manado seperti pub/klub malam/diskotik, kafe dan bar, karaoke, spa, dan panti pijat/griya pijat pada hari besar keagamaan termasuk saat Nyepi waktu lalu, bulan puasa Ramadhan, Jumat Agung, Paskah, hingga Idul Fitri. (**denny)