Bupati Joune Ganda Targetkan Angka Stunting 2024 Minut 1 Digit

Minahasa Utara685 Dilihat

Minut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut) di bawah kepemimpinan Bupati Joune J.E. Ganda, S.E., MAP., M.M., M.Si. dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, S.H., M.H., berhasil menurunkan angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Minahasa Utara secara drastis.

Prevalensi Stunting di Minahasa Utara Turun Drastis. Pada tahun 2022, Prevalensi Stunting di Kabupaten Minahasa Utara mencapai 20,5%. Namun pada tahun 2023 berhasil turun secara drastis menjadi 10,9%

Bupati Joune Ganda juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan semua pihak dalam mencapai pencapaian ini, “Ini capaian yang patut dibanggakan, dimana Target Pemerintah Pusat 2024 adalah 14% dan Minut tahun 2023 sudah di bawah target 2024”, tandas Bupati Joune Ganda, dalam penyampaiannya saat ibadah Oikumene Pemkab Minut pada Senin (29/04/2024), sekaligus mengajak stakeholder terkait dan seluruh masyarakat untuk terus bersama-sama bekerja keras menekan penurunan angka stunting.

Data Stunting /tanggal 02 April 2024:

– Puskesmas Wori : 26
– ⁠Puskesmas Kema: 16
– ⁠Puskesmas Tinongko:16
– ⁠Puskesmas Mubune: 11
– ⁠Puskesmas Likupang: 6
– ⁠Puskesmas Tatelu : 5
– ⁠Puskesmas Talawaan : 3
– ⁠Puskesmas Kauditan : 2
– ⁠Puskesmas Kolongan: 2
– ⁠Puskesmas Batu: 2
– ⁠Puskesmas Airmadidi :1
Jumlah Semua 90 stunting (0,84%)

Data keluarga beresiko stunting adalah keluarga yang memiliki:
-Anak Remaja Puteri
-Calon Pengantin (Catin)
-Ibu Hamil
-Anak usia 0-23 bulan
-Anak usia 24 -59 bulan
Jumlah keluarga beresiko stunting di Kab. Minut sejumlah : 7583

Baca juga:  KPU Sulut Gelar Penyuluhan Produk Hukum Kepada Stakeholder di Minut

Bupati Joune J.E. Ganda, S.E., MAP., M.M., M.Si. mengatakan, “Khusus Kecamatan Kema, ada 16 data anak stunting. Kita sudah ada dapur JGKWL, hal ini kita upayakan untuk lebih diaktifkan, sampai ke desa-desa agar semua aktif. Saya minta di Kecamatan Kema untuk kita genjot ini, juga di Kecamatan lainnya”, ujar Bupati Joune J.E. Ganda, S.E., MAP., M.M., M.Si.

Lanjut dikatakannya, “Bagi keluarga yang memiliki remaja putri harus menjadi perhatian penting untuk memperhatikan jika sudah ada perilaku yang berbeda dari mereka. Ini adalah pergumulan bagi kita. Kepada Hamba-Hamba Tuhan, saya harapkan juga untuk dapat menyampaikan percepatan penurunan stunting kepada Jemaat.
Para Pendeta atau Ustad yang melaksanakan perkawinan, harus mengingatkan kepada mereka yang sudah bersiap memiliki anak untuk mempersiapkan diri dengan benar-benar agar memiliki anak yang sehat, apalagi sekarang USG sudah gratis.

Kita harus memperhatikan Preventif (Pencegahan) yaitu intervensi semua keluarga yang beresiko stunting, dari pada Kuratif (Pengobatan) yangsudah stunting. Mari bersama kita bekerja keras, target kita di tahun 2024, angka stunting di Kabupaten Minahasa Utara menjadi 1 Digit”, tandas Bupati Joune J.E. Ganda, S.E., MAP., M.M., M.Si.

Baca juga:  Saelangi Hadiri Rakor & Sosialisasi Penyusunan Visi Misi Bapaslon di KPU Minut

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Minahasa Utara, dr. Jane M.S. Symons, M.Kes. mengatakan, “Komitmen Bupati Joune Ganda, SE., MAP., MM., M.Si. dan Wakil Bupati Kevin W. Lotulung, SH., MH. dalam mengakselerasi cepat Pencegahan dan Penanganan Stunting di Minahasa Utara berhasil menurunkan prevalensi Stunting di Kabupaten Minahasa Utara secara signifikan, pada tahun 2023 menjadi 10,9 persen dimana pada periode sebelumnya pada tahun 2022 angka prevalensi Stunting di Kabupaten Minahasa Utara pada angka 20,5 persen.

Keberhasilan menurunkan prevalensi Stunting ini melampaui target penurunan prevalensi Stunting tingkat nasional sebesar 14 persen.

Hal ini dapat dicapai dengan kerja keras Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara Kolaborasi Perangkat Daerah, Camat dan Pemerintah Desa yang salah satu program unggulan yaitu Dapur CETUS JGKWL (Cepat Turunkan Stunting Jaga Generasi Kedepan Waspada dan Lanjutkan) di setiap Desa, yang di sponsori oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Minahasa Utara, Ibu Rizya Ganda Davega selaku Bunda Pendamping Tim Pendamping Keluarga (TPK)”, ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Minahasa Utara, dr. Jane M.S. Symons, M.Kes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *