MANADO – Hujan deras yang mengguyur Kota Manado kemarin sore, Selasa (02/10/24), mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami kebanjiran dan air tergenang, namun airnya cepat surut.
Berdasarkan penelusuran, analisa dan telaah di lapangan oleh Pemerintah Kota Manado lewat Tim Dinas PUPR, menemukan sejumlah masalah sehingga menyebabkan air meluap kejalan dan kebanjiran.
Kepala Dinas PUPR Kota Manado John Suwu menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkannya, diperkirakan :
1. Intensitas curah hujan tinggi;
2. di daerah Malalayang rata-rata air meluap akibat penampang saluran tidak sanggup menampung volume air termasuk saluran jalan RW Monginsidi rata- rata sudah tidak sanggup menampung volume air
3.Di daerah Sario genangan terjadi akibat meluapnya anak sungai Sario.
” jadi Solusinya , kami Akan melakukan pengerukan Anak sungai yang ada di daerah malalayang serta di normalisasi, dan penataan saluran – saluran induk dan anak- anak sungai yang ada untuk bisa meminimalisir dampak akibat curah hujan yang tinggi,” ungkap Suwu kepada awak media disela turun lapangan melihat kondisi wilayah yang mengalami kebanjiran, Rabu (03/10/24).
Selain itu, Suwu juga menjelaskan, berdasarkan hasil analisa dan ramalan BMKG Manado, bahwa pada hari kemarin memang akan terjadi cuaca ekstrem, dimana akan terjadi hujan yang sangat deras.
“Sebelumnya sudah ada release dari BMKG kemarin, bahwa akan terjadi cuaca ekstrem disertai hujan yang sangat deras,” jelas Suwu.
Pada kesempatan itu, dari Balai Pelaksana Jalan Nasional ( BPJN) Wilayah Sulut yang juga turun lapangan bersama Tim Pemkot Manado, lewat Wahyu Prasetio ST, menjelaskan sebab terjadinya banjir kemarin, dimana ada beberapa saluran air yang masih tersumbat di sepanjang jalan WR Monginsidi, dan itu perlu segera dikerjakan pembersihannya.
” Saluran air sepanjang ruas jalan RW Monginsidi merupakan tanggung jawab dari kami BPJN Wilayah Sulut untuk dilakukan pembersihan,” sebut Perwakilan BPJN Sulut.
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa sedimen dari atas yang hanyut sehingga menimbun saluran air.
” biasanya kami melakukan pembersihan saluran air disepanjang ruas jalan RW Monginsidi yaitu 3 bulan sekali,” beber Prasetio.
Atas kejadian banjir yang terjadi kemarin, yang perlu diketahui, semua kota di dunia tidak bisa menghilangkan banjir secara 100%, contohnya kota Japan yg secara teknologi lebih maju dari kita, tapi paling tidak selama kurun waktu 3 tahun ini pemkot manado sudah menekan jumlah wilayah yang terdampak banjir.
Namun Hujan kemarin , justru daerah yang rawan banjir seperti tikala, Ternate tanjung, banjer, mahawu malahan tidak terdampak genangan air ataupun banjir.
Jadi memang perlu penanganan banjir harus dilakukan secara komprehensif dan menjadi tangung jawab kita bersama.
Masyarakat harus bersama sama menunjang pemerintah dengan membuang sampah pada tempatnya,serta tidak membuang sampah pada waktu musim hujan.
Masalah banjir perlu keterlibatan seluruh stakeholder dan apa yang telah dilakukan pemerintah sekarang ini sudah pada konsep yang benar. (*)